Minggu, 02 November 2014

Logo TenFeet and VineSquare

Disini saya mencoba menduplikasi Logo TenFeet dengan menggunakan Corel Draw, dan di bawah ini hasilnya



Selasa, 21 Oktober 2014

Campil

 

 



Clap

 


Dokumentasi PSG

 

Foto saat pemasangan Patch Cord

Cover Laporan

Ini adalah contoh cover laporan PSG saya dengan Judul "Maintenance Perangkat Aktif MSAN di PT. Telkom Banjarbaru, Kalimantan Selatan "

Lampiran


Lembar Absen
Lembar Penguji

Lembar Konsul

Lembar Pengesahan
 






 Jurnal PSG

Minggu, 19 Oktober 2014

Kata Pengantar

       Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH S.W.T karena atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya jualah saya dapat menyelesaikan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT.TELKOM Banjarbaru dengan baik dan Alhamdulillah penulisan laporan PSG dapat terselesaikan  sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
       Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di laksanakan selama kurang lebih 3 bulan terhitung sejak tanggal 1 Juli 2014 sampai dengan 29 September 2014. Pelaksanaan PSG merupakan sarana yang tepat dalam menerapkan dan membandingkan antara teori dan praktek yan gtelah saya peroleh di sekolah dan di lapangan serta sebagain sarana melatih mental bagi siswa-siswi sekolah menengah kejuruan telekomunikasi sandhy putra banjarbaru sehingga dapat membentuk pribadi yang siap untuk memasuki dunia industry kerja yang sesungguhnya.
       Sehubungan dengan penulisan laporan PSG ini, saya mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak H. Abdul Karim, S.H, S.IKom, selaku Kepala Sekolah SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru.
2. Bapak Rachman Fachriansyah, S.Kom, selaku Kepala Program Studi Teknik Komputer dan Jaringan.
3. Bapak Muhammad Husnul Ridho, S.Si, selaku Koordinator Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
4. Bapak Ahmad Taufiq, S.ST, selaku Sekretaris Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dan penjemput peserta magang daerah Banjarbaru.
5. Ibu Nilu Yuspasari selaku Guru pengantar untuk daerah Banjarbaru.
6. Bapak M Sukma Indrawan, S.Kom, selaku Guru Pembimbing pembuatan laporan.
7. Bapak Baihaqi Noor, selaku pembimbing lapangan.
8. Bapak Budiono, selaku penanggung jawab MDF ( Main Distribution Frame).
9. Bapak Agus, sebagai pembimbing MDF ( Main Distribution Frame).
10. Kak Marsekal Hilman F, selaku pembimbing perangkat aktif FRAM ( Fiber Optic Radio Access MAINTENACE ).
11. Kak Nur Iman, Kak Viko, Kak Wahid, dan Kak Ari, sebagai pembimbing saat pemasangan baru kabel optik dipelanggan.
12. Ka Achmad Rizani, selaku Setter yang pernah mengajak dan membimbing kami dalam meng-konfigurasi modem Speedy.
13. Bapak dan Ibu Guru SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru yang telah memberikan ilmu sebagai bekal untuk melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
14. Orang tua, kerabat serta seluruh pihak yang telah membantu dan membimbing dalam pembuatan laporan.
15. Rekan-rekan kerja dan karyawan yang telah bekerjasama dalam pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
       Saya menyadari, dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki serta keterbatasan waktu dalam melaksanakan PSG dengan berbagai kegiatan lapangan maupun di ruangan, laporan ini tentu jauh dari kata sempurna, untuk itu saya selaku penulis menharapkan bimbingan kritik dan saran maupun masukan dari pembaca yang bersifat membangun.
       Semoga Allah SWT. senantiasa memberikan limpahan rahmat, petunjuk, dan beimbingan-Nya terhadap setiap niat baik yang kita lakukan. Amin.


                                                                                                                   Banjarbaru,   September 2014



                                                                                                                    Penulis

Sabtu, 18 Oktober 2014

Tujuan PSG

  • Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan yang dapat membentukan kemampuan siswa sebagai bekal untuk terjun ke lapangan pekerjaan yang sesuai dengan studi yang dipilihnya.
  • Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap professional yang di perlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan bidangnya masning-masing.
  • Mengukur potensi siswa setelah dihadapkan pada berbagai masalah di lapangan.
  • Mengembangkan dan memantapkan sikap profesional yang di perlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dangan bidangnya.
  • Menghasilkan lulusan-lulusan yang memiliki keahlian profesional yaitu lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sama dengan tuntutan lapangan kerja yang semakin kompetitif.

Tujuan Penyusunan Laporan

  • Siswa mampu mencari alternatif pemecahan masalah kejuruan sesuai dengan program studi yang dipilih secara lebih luas dan mendalam yang terungkap dari laporan yang disusun.
  • Meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas dan profesional.
  • Sebagai studi banding antar teori yang di terima di sekolah dengan praktek di lapangan yang sesungguhnya.
  • Melatih siswa agar dapat menuangkan ide-idenya kedalam karya tulis.
  • Untuk melengkapi persyaratan dalam uji kompetensi dan nilai PSG SMK Telekomunikasi Sandhy Putra Banjarbaru.
  • Alasan penulis mengambil judul laporan karena kegiatan yang rutin dikerjakan oleh penulis selama kurang  lebih tiga bulan adalah pergi ke lapangan dan melakukan maintenance pada perangkat aktif telkom, oleh sebab itu penulis menjadikan kegiatan tersebut sebagai judul laporan yaitu “MAINTENACE PERANGKAT AKTIF MSAN di PT TELKOM BANJARBARU, KALIMANTAN SELATAN”.

Batasan Masalah

        Selama Pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda di Kandatel Banjarbaru, ada beberapa hal yang didapat oleh penulis. Namun dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan. Dengan  keterbatasan kemampuan penulis, penulis berusaha untuk menerapkan teori yang di dapat di sekolah pada pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda, walaupun dalam kenyataannya teori yang diperoleh selama pendidikan di SMK Telkom Sandhy Putra Banjarbaru tidak semua sama dengan kondisi yang terjadi didunia kerja, sehingga dalm pembuatan laporan ini penulis hanya akan membahas mengenai hal-hal yang telah di peroleh selama  melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda seperti : Penanganan Gangguan, Operasi dan Pemeliharaan, Pasang Baru Speedy dengan menggunakan kabel serat optik maupun kabel tembaga, Penyambungan kabel serat optik, dan lain-lain.

Metode

Metode-metode yang di gunakan dalam rangka memperoleh bahan untuk pembuatan laporan yaitu :

1. Metode Praktek langsung.
       Metode ini dilakukan dengan cara mengmbil bagian secara langsung dalam kegiatan–kegiatan dan pekerjaan yang ada di Kantor Telkom Plasa Banjarbaru.

2. Metode Observasi.
       Yaitu melaksanakan pengamatan dengan pencatatan data secara langsung terhadap obyek yang diamati. Metode ini dilakukan dengan cara mengambil bagian secara langsung terhadap kegiatan-kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan. dilapangan.

3. Metode Pustaka.
       Yaitu dilakukan dengan cara membaca, mengamati dan memahami beberapa sumber tertulis yang didapat dari pembimbing maupun literatur yang didapat disekolah sehingga di peroleh informasi yang membantu proses penyusunan laporan ini.

4. Metode Interview.
       Yaitu melakukan wawancara atau tanya jawab tentang masalah tertentu untuk mendapatkan jawaban yang tepat dari berbagai sumber.

5. Metode Industri.
       Pengembangan, perbaikan, implementasi, dan evaluasi sistem integral dari manusia, pengetahuan, peralatan, energi, materi, dan proses. Semua ini dapat dikembangkan oleh peraturan setiap perusahaan. Dan metode ini dapat berguna dengan baik oleh manusia apabila diterapkan dengan sebagai mana mestiya.

Manfaat PSG bagi Siswa

  • Untuk mmbentuk dan memberikan bekal pengetahuan serta keterampilan kepada siswa tentang kondisi di lapangan.
  • Dapat lebih membuka wawasan tentang dunia pertelekomunikasian.
  • Sebagai wujud implementasi program link and match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja.

Manfaat PSG bagi Dunia Industri

  • Memberikan kontribusi dalam mencapai target pekerjaan dilapangan baik secara kualitas maupun kuantitas.
  • Untuk membantu dunia industri mengidentifikasikan potensi SDM dalam bidang telekomunikasi di pasar tenaga kerja.

Jarlokat



1. Pengertian.
       Jarlokat atau singkatan dari Jaringan akses lokal tembaga merupakan jaringan telekomunikasi menggunakan kabel atau wired dengan media transmisi berupa kabel tembaga. Jaringan kabel itu sangat berperan penting dalam menentukan kualitas penyaluran informasi, terutama yang menggunakan kabel sebagai media transmisinya. Konfigurasi jarlokat ditunjukan seperti Gambar 2.1, diawali dari RPU (Ranka Pembagi Utama)/Sentral ke RK (Rumah Kabel) kemudian ke KP (Kotak Pembagi) hingga KTB (Kotak Terminal Batas) di pesawat pelanggan. 


2. Struktur Jaringan.
       Berdasarkan cara pencatuan saluran dari sentral ke terminal pelanggan, jaringan kabel lokal ada 3 macam, yaitu jaringan catu langsung, jaringan catu tidak langsung dan jaringan catu kombinasi.

a.    Catu Langsung.
       Pada jaringan catu langsung, pelanggan dicatu dari KP (Kotak Pembagi) terdekat pelanggan yang langsung terhubung dengan RPU (Ranka Pembagi Utama) tanpa melalui RK (Rumah Kabel). Semua pasangan urat kabel (pair) dari KP tersambung tetap ke RPU. Pemakaian jaringan kabel lokal catu langsung :

1) Untuk mencatu daerah yang dekat dengan sentral biasanya 500 meter.
2) Digunakan di daerah yang sempit namun memiliki demand ‘permintaan’ yang tinggi (High Rise Building).
3) Kompleks yang tidak memungkinkan dipasang RK (Rumah Kabel)
4) Digunakan untuk pelanggan-pelanggan VIP (Very Interest People) yang memerlukantingkat keamanan dan kehandalan sistem jaringan yang tinggi.

Gambar 2.2 Jaringan Catu Langsung

b.    Catu Tidak Langsung.
       Pada jaringan catu tidak langsung, pelanggan dicatu dari KP terdekat yang terhubung lebih  dulu ke RK, kemudian dari RK dihubungkan ke RPU melalui kabel primer. Rumah kabel digunakan sebagai titik sambungan antara kabel primer dengan kabel sekunder yang disambungkan secara fleksibel melalui kabel jumper wire. Kabel jumper wire ini biasanya berupa kabel tembaga polietelin. Penggunaan jaringan ini biasanya terdapat pada daerah yang memiliki pelanggan tersebar dan jauh dari sentral (>500 meter) 

Gambar 2.3 Jaringan Catu Tak Langsung

c.    Catu Kombinasi.
       Jaringan ini merupakan jaringan gabungan antara jaringan lokal catu langsung dan jaringan lokal catu tidak langsung. Jaringan ini hampir digunakan pada semua kota karena letak sentral telepon yang biasanya berada pada pusat kota yang pusatnya kepadatan penduduk.